HUBUNGAN LAMA HARI PEMASANGAN DENGAN KEJADIAN FLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM GMIM PANCARAN KASIH MANADO

Abstract

Flebitis merupakan infeksi oleh mikroorganisme oleh pasien yang terpasang infus yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit diikuti dengan manifestasi klinis yang muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam. Penyebab flebitis disebabkan oleh jenis cairan, vena lokasi pemasangan, teknik aseptik yang salah dan lama hari pemasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama hari pemasangan dengan kejadian flebitis pada pasien di Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada pasien yang terpasang infus dan berlangsung selama 3 bulan yaitu mulai Februari 2018. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu lama hari pemasangan sedangkan variabel terikat adalah kejadian flebitis. Data primer yang digunakan berjumlah 84 pasien yang terpasang infus. Data diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian terbagi atas analisis univariat yang menunjukkan bahwa lama hari pemasangan infus pada pasien di Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada umumnya dibawah 3 hari atau sebanyak 53,6%; sebagian besar pasien tidak mengalami flebitis 66,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan lama harnfusi pemasangan (p=0,000) berhubungan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus.

Kesimpulan penelitian ini adalah hari pemasangan infus pada pasien di Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada umumnya dibawah atau kurang dari 3 hari, sementara pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap pada umumnya tidak flebitis; lama hari pemasangan berhubungan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

Saran penelitian ini yaitu terutama bagi perawat ruangan agar lebih memperhatikan SOP pemasangan infus untuk mengurangi kejadian flebitis. Perawat ruangan harus meningkatkan pengetahuan lewat pelatihan-pelatihan mengenai pengendalian dan pencegahan infeksi, pelatihan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit, melakukan pemantauan lama hari pemasangan infus.