FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KAMONJI KOTA PALU

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobakterium tuberkulosis. Jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia merupakan ke 3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah penderita sekitar 10% dari total penderita tuberkulosis dunia. Angka Notifikasi Kasus TB Paru di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010-2015 dalam Cakupan Penemuan Kasus TB Paru untuk semua tipe berfluktuasi serta cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2012. Banyak kasus TB yang belum terjangkau seperti pasien yang berkunjung ke pelayanan kesehatan praktek mandiri, pasien yang berobat sendiri dengan alternatif maupun membeli obat di apotek yang tidak standar pasien, pada beberapa rumah sakit yang belum DOTS, pasien di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan.

Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan motivasi, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitikini dilaksanakan melalui pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada penderita TB Paru dan berlangsung selama 3 bulan (Juni sampai Agustus 2018). Data primer bersumber dari 58 penderita TB Paru. Data diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariatdengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik pada tingkat kesalahan 5% dengan bantuan program spss.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga berhubungan dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Pengetahuan adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhn minum obat penderita tuberkulosis paru. Untuk itu, diharapkan agar pengetahuan penderita tuberkulosis paru ditingkatkan sehingga lewat pengetahuan akan timbul motivasi, sikap dan dukungan keluarga yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan penderita tuberkulosis paru. Di samping itu, petugas kesehatan harus lebih giat melakukan penyuluhan tentang bahaya tuberkulosis paru dan manfaat kepatuhan minum obat. Bagi pihak Puskesmas Kamonji untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan penyediaan alat dan sarana keperluan penderita tuberkulosis paru saat berkunjung ke puskesmas.