Graha Medika Pharmacy Journal
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy
<p><span style="color: #333333; font-family: 'Fira Sans', sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; white-space: normal; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Graha Medika Pharmacy Journal merupakan media publikasi ilmiah di bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan & Teknologi Graha Medika. </span></p> <p><span style="color: #333333; font-family: 'Fira Sans', sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; white-space: normal; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Graha Medika Pharmacy Journal terbit dua kali setahun, yaitu setiap bulan Juni dan Desember.</span></p>Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Kesehatan & Teknologi Graha Medikaid-IDGraha Medika Pharmacy JournalEvaluasi Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Yang Berada Di Wilayah Kecamatan Modayag
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy/article/view/233
<p>Meningkatnya kompleksitas penggunaan obat di masyarakat serta peran apotek sebagai fasilitas kesehatan yang mudah di jangkau menjadikan pelayanan kefarmasian, khususnya pelayanan farmasi klinik, sebagai aspek krusial dalam menjamin keberhasilan terapi pasien. Ketidaksesuaian dalam pelayanan farmasi klinik berpotensi menyebabkan penggunaan obat yang tidak tepat, efek samping yang tidak terpantau, serta rendahnya pemahaman pasien terhadap terapi yang dijalani. Di wilayah Kecamatan Modayag, belum tersedia data yang menggambarkan sejauh mana standar pelayanan kefarmasian telah diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian praktik di lapangan dengan permenkes. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta teknik pengumpulan data berupa wawancara dan kuisioner. Hasil menunjukan standar pelayanan kefarmasian dalam pelayanan farmasi klinik adalah Pengkajian Resep (91,6%), Dispensing (100%), Pelayanan Informasi Obat (84,62%), Konseling (83,3%), Home Care (66,6%), Pemantauan Terapi Obat (66,6%) dan Monitoring Efek Samping Obat belum dilakukan (0%) dapat di simpulkan secara keseluruhan pelayanan kefarmasian terutama farmasi klinik tergolong baik dan sesuai standar Permenkes No 73 Tahun 2016</p>Makalalag Fajri Supriadi
Hak Cipta (c) 2025 Copyright Holder
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
2025-06-302025-06-30101114Gambaran Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Puskesmas Komangaan
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy/article/view/234
<p>Pengelolaan perencanaan dan pengadaan obat untuk ketersediaan obat di fasilitas kesehatan seperti puskesmas jika ketersediaan kurang dari kebutuhan masyarakat akan menyebabkan terjadinya kekosongan obat sehingga berakibat pada terganggunya kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas serta menurunya tingkat kepercayaan pasien terhadap tenaga dan sarana kesehatan, sedangkan ketersediaan obat yang berlebih akan berdampak pada banyaknya obat yang akan mengalami kadarluwarsa dan berakibat pada adanya kerugian finansial. Tujuan dilangsungkan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses tentang ketersediaan obat dipuskesmas komangaan ditinjau dari perencanaan dan pengadaan obat. Penelitian ini ialah studi observasional dengan pendekatan deskriptif, menggunakan data sekunder yang dikumpulkan secara retrospektif melalui rekapitulasi beban persediaan obat tahun 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan perencanaan obat di puskesmas komangaan terdapat satu macam sumber pembiayaaan obat melalui penyusunaan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) yang dibuat selama satu tahun kedepan, Proses Perencanaan obat Menggunakan Metode Konsumsi dan Apoteker yang terlibat sebagai penangggung jawab Apoteker Aulia Innayahsari Datungsolang. Sementara itu, Proses Pengadaan obat di lakukan hanya melalui dinkes, Pengadaan dilakukan setiap bulan dan perencanaan dilakukan satu tahun dengan Menggunakan format Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) yang diajukan Melalui Dinas Kesehatan</p>Melati GinogaMoh. Rasyid Kuna
Hak Cipta (c) 2025
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
2025-07-272025-07-271011524Studi In-Silico Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.) Terhadap Target Aksi Xanthin Oksidase
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy/article/view/235
<p>Tanaman sambiloto (<em>Andrographis paniculata </em>Ness.) berpotensi dalam menurunkan kadar asam urat serta dapat menghambat pembentukan xanthin oksidase oleh kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman tersebut. Dimana penggunaan sambiloto lebih efektif karena minim efek samping dibandingkan dengan penggunaan obat sintetik seperti NSAID, kortikosteroid, kolkisin, dan inhibitor xanthin oksidase yang dapat menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka panjang seperti kemerahan pada kulit, necrosis hepatic, leukopenia, dan juga menimbulkan toksisitas pada gastrointestinal.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah senyawa aktif tanaman sambiloto berpotensi sebagai obat untuk menurunkan kadar asam urat dengan menghambat enzim xanthin oksidase, menggunakan metode studi <em>In Silico </em>secara penambatan <em>moleculer </em>dengan menggunakan aplikasi Autodock 4.0. Aktivitas senyawa tanaman sambiloto terhadap enzim xanthin oksidase dapat dilihat melalui nilai energi ikatan (ΔG), konstanta inhibisi (Ki), interaksi hidrofobik dan ikatan hidrogen yang terbentuk serta residu asam amino yang terikat. Ukuran pusat penambatan (<em>grid box</em>) pada penelitian ini yaitu x = 29.104 ; y = 12,538 dan z = 190,589 dengan volume x,y,z = 40. Hasil simulasi <em>docking moleculer </em>diperoleh 4 senyawa uji terbaik yaitu Neoandrographolide yang memiliki nilai energi ikatan (ΔG) sebesar -10.76 dengan konstanta inhibisi (Ki) 12.90, Deoxyandrographolide memiliki nilai ΔG -9,70 dan Ki 78.04, Andrographolide dengan nilai ΔG -9.61 dan Ki 90.48, dan senyawa 14-Deoxy- 11,12-didehydroandrographolide dengan nilai ΔG -9.55 dan Ki 100.70. Kesimpulam dari penelitian ini ialah terdapat empat senyawa tersebut yang memiliki interaksi hidrofobik dan ikatan hidrogen yang sama dengan native ligan sehingga diduga mempunyai potensi terhadap xanthin oksidase</p>Tarisya Pobela
Hak Cipta (c) 2025
2025-06-302025-06-301012538Evaluasi Sistem Penyimpanan Obat Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Wilayah Kecamatan Modayag
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy/article/view/236
<p>Kesalahan dalam pengambilan obat disebabkan oleh prosedur penyimpanan obat yang kurang tepat, terutama untuk obat LASA/NORUM. Penyimpanan obat harus dapat menjamin mutu dan keamanan obat sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sistem penyimpanan obat di apotek wilayah kecamatan modayag sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek yang diatur dalam PERMENKES No.73/2016. Studi ini menggunakan metode penelitian observasional deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat di apotek wilayah kecamatan modayag sesuai dengan peraturan sebesar 87,5% dan tidak sesuai sebesar 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penyimpanan obat di apotek wilayah kecamatan modayag sebesar 87,5% yang sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek</p>Mutiara Mamonto
Hak Cipta (c) 2025
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
2025-06-302025-06-301013947Gambaran Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Apotek Yang Berada Di Wilayah Kecamatan Modayag
https://journal.iktgm.ac.id/pharmacy/article/view/237
<p>Kekurangan obat pada setiap fasilitas kesehatan merupakan suatu permasalahan yang diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam proses pengadaan obat. Masih banyak fasilitas kesehatan seperti apotek yang mengalami permasalahan tersebut karena faktor pengadaan obat yang tidak tepat, belum efektif dan kurang efisien yang berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan obat. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran terhadap perencanaan dan pengadaan obat di apotek yang berada di wilayah Kecamatan Modayag. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data secara retrospektif dan melalui wawancara kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua proses perencanaan dan pengadaan obat di Apotek Mulia Farma yang berada di Kecamatan Modayag sudah sesuai dengan standar dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga di apotek tersebut sudah terpenuhi untuk kebutuhan obat-obatan. Kesimpulannya perencanaan obat di apotek menggunakan metode konsumsi dan pengadaan obat dilakukan pada distributor resmi dengan metode tender langsung menggunakan sistem pembelian secara kredit dan cash</p>
Hak Cipta (c) 2025
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
2025-07-272025-07-271014856